Effendi Simbolon Tolak Kenaikan BBM Bersubsidi
13-03-2012 /
KOMISI VII
Wakil Ketua Komisi VII DPR Effendi Simbolon dari FPDIP menolak keras langkah pemerintah menaikkan harga BBM Bersubsidi pasalnya, dampak tersebut sangat memberatkan bagi rakyat kecil.
"Menteri ESDM ini tidak punya hati karena tetap memilih opsi kenaikan harga BBM bersubidi,"tegas Simbolon saat Raker dengan Menteri ESDM Jero Wacik, Selasa, (13/3).
Menurut Simbolon, pemerintah tidak punya hati karena memilih menaikkan harga BBM dengan memaksa perubahan APBN 2012 yang menetapkan pembatasan BBM pada 1 April 2012.
"Dasarnya hanya perubahan ICP atau Indonesian Crude Price (harga minyak), dari US$ 90 per barel menjadi US$ 105, sementara unsur-unsur lainnya tidak ada yang berubah, makanya fraksi kami minta kejelasan bagaimana perhitungan ICP tersebut,"kata Simbolon
Pada kesempatan tersebut, Menteri ESDM Jero Wacik mengusulkan 7 asumsi terkait rencana RAPBN-P Tahun 2012 dengan sub-sektor minyak dan gas bumi. Ke-7 pokok usulan asumsi tersebut adalah harga rata-rata Indonesia Crude Price (ICP) sebesar US$105 per barel.
Sementara lifting minyak bumi sebesar 930 barel oil per day (BOPD), subsidi LPG 3 kg sebesar 3,61 juta ton, subsidi bahan bakar nabati untuk biodisel sebesar Rp3.000 per liter dan bioetanol Rp3.500 per liter, alpha BBM Rp641,94 per liter dan volume BBM plus BBN 40 juta kiloliter dengan asumsi premium dan bioetanol 24,41 juta kiloliter, kerosen 1,7 juta kilo liter, solar dan biodisel 13,89 juta kilo liter. Sementara untuk subsidi LGV sebesar Rp1.500 per liter. (si)foto:wy/parle